30. Cinta belum usai

1426 Words

Isyana nyaris menangis saat meninggalkan hotel. Kakinya terasa berat, melangkah pergi meninggalkan kamar yang mereka tempat sejak kemarin dan keluar siang, esok harinya. Hanya sebentar, dua puluh delapan jam saja tapi memorinya begitu membekas. “Kapan-kapan kita kesana lagi,” Albi menyadarkan Isyana, yang masih saja menoleh ke arah belakang. Keengganan terlihat jelas. “Iya.” Dengan terpaksa, ia masuk ke dalam mobil dan tidak menoleh lagi. Lokasinya masih di sekitar jakarta, bahkan Isyana bisa kapan saja datang untuk menginap tapi sensasinya pasti tidak akan sama. Entah mengapa meninggalkan hotel terasa begitu sedih, membuat cuaca siang ini semakin syahdu ditemani rintik gerimis yang mulai membasahi kota jakarta. “Aku akan keluar sebentar, tidak akan lama.” Albi mengantar Isyana sam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD