“Siap?” Tanya Febi, saat hendak mendampingi Isyana melakukan penjelasan mengenai hubungannya saat ini. Isyana menolak undangan para awak media untuk melakukan konferensi pers secara besar-besaran. Isyana juga menolak tawaran podcast dari berbagai nama besar yang mengajaknya melakukan wawancara secara eksklusif. Tidak tanggung-tanggung, bayarannya pun cukup besar, bahkan Isyana diperbolehkan mematok harga sesuai keinginannya. Semua tawaran menggiurkan itu ditolaknya, ia lebih memilih melakukannya secara mandiri, di rumahnya, di tempat paling nyaman yang dimilikinya saat ini. “Siap.” Tidak pernah siap untuk menghadapi kehilangan, meskipun sudah berusaha untuk mempersiapkannya sejak dua hari lalu. “Tunggu sebentar,” tahan Febi. Sementara indra sudah siap dengan kamera yang tertuju ke

