Prince of Douglas Family

1187 Words
Di sebuah ruang meeting sedang terjadi perdebatan yang sangat tegang diantara divisi ketika membahas tentang project baru yang akan dilakukan. Masing-masing divisi mengutarakan semua ide agar bisa membuat seseorang yang dari tadi diam seribu bahasa dan lebih memilih fokus dengan ponsel di tangannya yang entah berisi tentang apa tertarik dengan ide mereka. Walaupun sangat susah untuk bisa membuat laki-laki itu tertarik dengan ide yang mereka utarakan. Laki-laki yang merupakan CEO di perusahaan ini sama sekali tidak tertarik dengan perdebatan yang menurutnya tak ada artinya dan hanya omong kosong belaka. "Cukup....." Hanya dengan satu kata saja sudah membuat orang-orang yang ada di ruang meeting itu diam dengan ekspresi yang sulit diartikan. "Berapa lama kalian bekerja di perusahaan Douglas? Saya lihat kalian sudah lama bekerja disini dalam waktu yang lama tapi kenapa kalian masih saja memberikan saya ide-ide sampah seperti ini?" tanya Arsen dengan ekspresi marahnya. Suasana ruang meeting langsung berubah menjadi sunyi senyap dan juga tegang ketika CEO baru di perusahaan mereka bekerja mulai menunjukkan kemarahan dan ketidaksukaannya. Walaupun baru lima tahun terakhir CEO baru itu mengambil alih kepemilikan perusahaan Douglas dari tangan Rafael Douglas yang merupakan CEO sebelumnya, tapi seorang Arsen Douglas menunjukkan kinerja yang luar biasa. Bahkan ia membuktikan kemampuannya dengan membuat perusahaan Douglas jauh lebih maju daripada waktu sang Daddy menjadi pemimpinnya. Bahkan saat ini ia sudah berhasil mengembangkan bisnis keluarga Douglas tak hanya di bidang property tapi juga di bidang teknologi dan sebentar lagi perusahaan Douglas akan melakukan ekspansi di dunia maskapai penerbangan. Walaupun terlihat mustahil tapi ia akan menunjukkan jika ia bisa melebarkan sayap bisnis untuk perusahaan Douglas. Karena merasa tak mendapatkan jawaban yang diinginkan, Arsen lebih untuk meninggalkan ruang meeting dengan ekspresi yang sulit diartikan oleh para karyawannya. Arsen memang tak suka membuang waktunya yang sangat berharga. Baginya waktu yang ia miliki sangat penting jadi dia tak mau membuang waktunya yang berharga gara-gara orang-orang yang mengatakan hal-hal sampah. Tetap dengan ekspresi datar Arsen memilih untuk kembali ke ruang kerjanya. Tapi ketika ia akan masuk ke ruang kerjanya tiba-tiba sekretarisnya menghentikan langkahnya. "Maaf pak Arsen. Tadi ibu Davina menelpon dan beliau meminta pak Arsen untuk menghubungi ibu Davina segera," kata Ria sekretarisnya. Arsen hanya menganggukkan kepalanya mengerti mendengar ucapan dari sekretarisnya. Ia pun masuk ke ruang kerjanya dan setelah itu ia menghubungi Bundanya karena jika sang bunda menelponnya berarti ada hal penting yang ingin dikatakan. "Halo bunda. Apa Bunda tadi telepon Arsen? Maaf Bunda telepon Bunda gak bisa Arsen angkat karena Arsen sedang ada meeting. Ada apa Bunda?" tanya Arsen lembut. Suasana hening sejenak ketika Arsen mulai menelpon sang Bunda yang baginya adalah orang paling penting dalam hidupnya. "Bunda tahu kalau kamu sedang meeting karena sekretaris kamu sudah bilang sama Bunda tadi. Bunda hanya mau bilang jika akhir bulan ini Daddy ulang tahun dan Bunda rencananya mau bikin acara makan-makan bersama di rumah dengan semua keluarga Douglas. Tadi Bunda sudah telepon Ashilla, Laura, dan Maura untuk bisa datang dan mereka bilang jika akan datang. Dan Bunda mau kamu juga datang," perintah Davina dengan nada tegas. Arsen langsung memijat keningnya karena merasa penat dan juga lelah harus bekerja dengan keras. Selain itu ia juga harus datang ke acara keluarga seperti ini. Bukannya Arsen tak suka kumpul bersama orang tua dan juga ketiga adiknya hanya saja Arsen tak suka ketika sang Bunda menanyakan perihal kapan dia akan menikah? Padahal jelas-jelas Arsen sudah mengatakan jika ia tak berniat untuk menikah dalam waktu yang dekat. "Arsen, kamu masih disana?" tanya Davina lagi. "Tapi sepertinya aku tidak bisa datang kesana Bunda karena diwaktu itu aku ada perjalanan bisnis ke Jepang jadi kemungkinan besar tidak bisa ikut serta," tolak Arsen langsung. "Arsen Felix Douglas....." Davina memanggil nama Arsen dengan lengkap yang menandakan jika saat ini dalam mode marah. Dan Arsen tahu jika ia akan mendapatkan Omelan yang panjang dari sang Bunda. "Kenapa kamu selalu menghindar ketika ada acara keluarga? Apa kamu gak suka kumpul bersama Bunda dan Daddy? Atau mungkin kamu gak mau berhubungan dengan kami lagi?" tanya Davina penuh rasa marah. Arsen mengusap wajahnya kasar ketika mendengar tuduhan dari sang bunda. Sebenarnya bukannya ia tak mau berkumpul dengan keluarganya hanya saja ia menghindari pertanyaan yang tak ia sukai. Tapi walaupun begitu ia akan berusaha menjawab pertanyaan sang bunda dengan nada yang tenang. "Bukan seperti itu Bunda. Kebetulan saja waktunya sama ketika aku ada pekerjaan. Aku senang bisa berkumpul bersama berkumpul dengan yang lain. Jadi Bunda jangan memikirkan hal-hal seperti itu." Arsen mencoba menjelaskan kepada sang Bunda. Suasana hening sejenak hingga akhirnya Davina kembali membuka suara. "Bunda gak mau mendengarkan semua alasan kamu. Yang bunda tahu kamu harus datang ke acara ulang tahunnya Daddy tanpa ada bantahan sama sekali," ucap Davina tegas. Arsen hanya mengiyakan saja perkataan dari sang Bunda. Untuk saat ini ia tak bisa mengelak sama sekali. Jadi lebih baik ia mengiyakan saja permintaan dari sang Bunda. Setelah itu sambungan telepon berakhir. Prince of Douglas familly begitu orang-orang menyebut seorang Arsen Felix Douglas. Putra sulung di keluarga Douglas yang berusia 33 tahun itu memiliki wajah yang tampan dan juga otak yang cerdas seperti Daddynya Rafael Douglas. Arsen benar-benar memainkan perannya sebagai putra sulung di keluarga Douglas dengan menjadi CEO di perusahaan keluarga menggantikan sang Daddy yang memilih untuk pensiun. Selain itu ia menjadi pelindung untuk ketiga adik perempuannya dari orang yang berusaha menyakitinya. Walaupun tampak luar Arsen tidak menampilkan ekspresi apapun tapi ketika ada orang yang bertindak jagat kepada keluarganya maka ia akan berubah menjadi seorang iblis yang bisa mencabik-cabik orang yang menyakiti keluarganya. Dan itulah sifat asli dari seorang Arsen Felix Douglas dingin tapi sangat peduli dengan orang sekitarnya. Arsen memejamkan matanya sejenak karena ia merasa sangat lelah dengan segala pekerjaan yang harus ia kerjakan. Terhitung selama hampir lima tahun terakhir Arsen benar-benar bekerja keras untuk bisa membuat perusahaan Douglas menjadi salah satu perusahaan besar di negeri. Sebenarnya alasan Arsen menyibukkan dirinya karena ia ingin menyembunyikan rasa sepi yang ia rasakan. Rasa sepi yang ia rasakan ini akibat kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. Seseorang yang seharusnya menjadi istrinya tapi takdir tak berpihak kepada Arsen karena wanita itu sudah meninggal gara-gara kecelakaan. Impiannya pupus begitu saja ketika tak bisa menikah dengan wanita itu. Hingga detik ini ia masih belum bisa move on. "Cellia, I Miss you so much...." Tanpa sadar Arsen teringat kembali sosok wanita yang begitu ia cintai hingga detik ini. Wanita yang bisa membuat seorang Arsen Douglas yang tak memiliki perasaan bisa merasakan cinta. Tapi sayangnya cintanya itu berakhir tragis dan entah sampai kapan Arsen terus terikat dengan sosok Cellia. Bahkan Arsen berpikir untuk tak menikah seumur hidupnya karena memang di hatinya hanya ada Cellia saja. Untuk beberapa waktu Arsen yang duduk termenung sambil mengingat kenangannya bersama dengan Cellia yang selalu ia ingat dalam pikirannya dan juga hatinya. Mungkin Arsen hanya butuh waktu untuk bisa berdamai dengan kenyataan yang ada bahwa ia sudah kehilangan Cellia. Dan sampai Arsen menemukan seseorang yang bisa membuatnya berpaling dari Cellia. Dan tanpa Arsen sadari jika ia akan jatuh setengah mati dengan wanita yang tak terduga. Wanita yang bisa membuatnya lebih mencintai wanita itu melebihi Cellia sekalipun. Walaupun ketika ia menyadari perasaannya yang sesungguhnya Arsen harus kehilangan wanita itu karena wanita itu memilih untuk pergi dari hidup Arsen selamanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD