Alfi, dan Alia kembali duduk di kursi mereka. "Itu tadi teman Abi?" Tanya Alin tiba-tiba. Alin memang tampak intens memperhatikan Lolita sejak tadi. "Iya, Sayang," sahut Abi. "Temannya bisa diganti yang lain saja tidak, Abi?" Pertanyaan Alin membuat semua mata menatap ke arah gadis kecil itu. "Kenapa, Sayang?" Alia mengusap lembut kepala putrinya yang tertutup hijab. "Tantenya begitu!" Wajah Alin cemberut. Terlihat jelas Alin tidak suka pada Lolita, padahal baru sekali ini berjumpa. "Begitu bagaimana?" Alfi bertanya sambil menatap wajah putrinya. "Bajunya tidak sopan. Matanya juga aneh waktu melihat ke Abi, juga ke Umi." Alin menatap wajah Alfi, lalu beralih menatap mata uminya. "Aneh bagaimana?" Meski merasakan hal yang sama, seperti yang dirasakan Alin, tapi Alia ingin mendengar