65. Akur

2137 Words

“Sedang apa kalian?!” Pak Arvin seketika melepas tangannya yang bertengger di lenganku, tetapi tidak dengan tangan yang sedang menggendong bayiku. Aku mencoba menegakkan badan, tetapi kramku belum selesai. “Aduh duh duh!” melihatku hampir oleng, Mas Iqbal langsung sigap menangkapku. “Kamu kenapa, Nay?” “Kakiku kram.” Mas Iqbal mengajakku duduk. Dia membiarkanku diam untuk beberapa saat lamanya. Kulihat Ola mendekat, dia berdiri di tengah-tengah. Ketika kramku sudah mendingan, aku menoleh menatap Mas Iqbal. Rahangnya masih menegas. Sudah pasti dia salah paham. “Aku udah ngira yang enggak-enggak lho, ini. Bisa dijelasin?” Ola menatapku dan Pak Arvin dengan mata menyipit. “Aku mau ke kamar mandi, La. Terus anakku mau aku titipin ke Pak Arvin. Waktu aku berdiri ngasih anakku, ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD