Siang ini aku dan Mas Iqbal akan terbang ke Jakarta. Mas Iqbal ada acara di sana dan dia mengajakku ikut serta. Tentu saja Hanna tidak mungkin ditinggal. Sekalipun dia mulai tidak ketergantungan denganku, meninggalkannya sendirian di Jogja sangatlah kejam.
“Mama, di Jakarta nanti beli es krim, ya?” ucap Hanna ketika pesawat baru saja lepas landas.
“Kok es krim terus, sih, Dek? Kalau kebanyakan makan es krim, nanti giginya geripis, lho. Mau?”
Hanna cemberut. “Kata Papa, kalau rajin sikat gigi giginya enggak geripis, Ma. Kuat. Putih. Bagus. Hiiiii!”
Aku tertawa ketika Hanna meringis menunjukkan gigi kecilnya yang berderet rapi. Memang giginya tidak ada satu pun yang geripis karena aku dan Mas Iqbal sangat telaten mengarahkannya untuk sering menyikat gigi.
“Makanya, Dek. Mumpung mas
