Ekstra Part 4

1814 Words

Iqbal’s POV “Mas Iqbaaal, sini, Mas. Cepeeet!” Aku yang sedang bermain dengan Hanna di ruang tengah refleks berdiri setelah mendengar teriakan Naya dari arah kamar. Hanna yang sepertinya agak kaget, seketika belari menyusul. Dia bahkan masih membawa rubik berbentuk segitiga di tangannya. “Mama kenapa, Ma?” Aku dan Hanna menatap bingung pada Naya yang saat ini sedang berdiri di depan pintu kamar mandi. Naya tersenyum, tetapi matanya berkaca-kaca. “Kenapa, Ma?” tanya Hanna lagi. “Adek sini, Dek.” Hanna mendekat patuh. Naya langsung jongkok, mencoba menyejajarkan tingginya dengan Hanna. “Sebelumnya Mama minta maaf kalau udah bikin Adek kaget. Sekarang coba tebak, kenapa Mama tiba-tiba teriak kaya barusan?” “Ya enggak tahu!” Aku tertawa melihat Hanna yang bersedekap sembari me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD