23. Cincin murahan

1094 Words

“Ini cincin pernikahannya?” Pertanyaan bernada tidak terima itu terlontar begitu saja dari mulut Tiara. “Iya.” jawab Edo. “Oh, yaudah nggak apa-apa. Bagus, ko.” Tiara menerima cincin tersebut dengan tersenyum, walaupun di hati kecilnya ia merasa tidak terima, namun apa daya jika keadaannya sudah seperti saat ini. Protes pun tidak ada gunanya. “Nanti bisa beli yang lain kalau kamu nggak suka.” “Suka. Aku suka ko.” Tiara meyakinkan Edo, bahwa ia menyukai cincin tersebut. Beberapa kali Tiara tersenyum ke arah Edo membuat lelaki itu pun ikut tersenyum, padahal Tiara sedang memendam kekecewaan yang dirasakannya. Bukan karena ia adalah wanita materialis yang menginginkan barang mewah dan mahal, hanya saja untuk ukuran cincin pernikahan bukankah itu terlalu sederhana? Cincin yang di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD