Menjadi asisten Nurul, Joya harus serba bisa. Seperti hari ini, Nurul kembali tidak masuk ke butik. Pagi-pagi dia sudah menelpon Joya, agar asistennya itu tak mencarinya.
"Ya bu bos," jawab Joya yang masih mengantuk. Karena ini masih jam enam pagi. Biasa Joya itu bangun jam enam tiga puluh. Berangkat jam tujuh dan masuk butik jam delapan pagi.
"Joya, hari ini aku gak masuk lagi."
Joya menguap.
"Bu bos ada urusan lagi?"
Kemarin Nurul beralasan ada urusan, dan Joya tak sempat bertanya urusan apa. Dia tak mau terlalu kepo. Lagipula bosnya ini kadang suka cerita sendiri tanpa diminta.
"Aku mau membersihkan rumahku dari kotoran si Lukman dan si Sekarung itu. Mau aku bakar semua barang-barang mereka."
Joya yang masih terkantuk-kantuk mendadak melotot dan bangkit dari tidurnya.
"Apa bu bo
