Pras tak pernah mau disebut tua. Untuk seorang laki-laki dengan kesibukan luar biasa seperti dirinya, usia tiga puluh tahun belum lah tua. Tapi untuk kategori melihat bentuk tubuh seorang wanita dihadapannya, baru ini Pras menyaksikannya secara live. Salahkan dulu istrinya yang tak mau ia sentuh sekalipun mereka sah dalam ikatan sebuah perkawinan. Dan Pras harus menahan diri dari keinginan primitif-nya ketika wanita yang menjadi istrinya dulu menolaknya di malam pertama mereka. Kini, yang terjadi padanya haruskah ia anggap berkah? Atau hadiah karena ia menolong wanita yang hidupnya tampak mengenaskan ini? Ah sial! Walau pun masih ada bahan yang menutupi aset Nurul dibagian atas, tetap saja mata Pras menatap dengan begitu jelas bentukannya. Jadi, wanita ini memang cantik, hanya nasibnya