Sejak kecil, Nurul memang tak begitu memperdalam agama yang dia anut. Ia hanya melaksanakan apa yang ia tahu sebuah kewajiban sebagai umat manusia. Tapi walau begitu Nurul tahu mana yang halal dan mana yang haram. Terlebih dia tahu apa itu dosa besar. Dan dosa yang paling dia takuti selain durhaka pada orang tua adalah berbuat zina. Itu sebabnya dia selalu menolak setiap ajakan kekasihnya yang selalu mengajaknya pacaran ala-ala bebas. Bebas peluk, bebas kecup, bebas jamah dan bebas celap-celup! Ugh! Nurul mencari mencari lelaki yang bisa menjadi imam dalam hidupnya. Imam yang suci dan bersih, bukan imam yang mirip teh kemasan! Yang sesuka hati celup sana-sini. Sayangnya imam yang belum lama sah untuk menemani dalam biduk rumah tangga, bukan imam yang sesungguhnya. Dan kini seakan