Bagai sebuah mimpi buruk di tengah malam. Indira ingin segera dibangunkan dari mimpi buruknya ini. Tapi sepertinya ini semua terlampaui nyata. Kebahagiaan karena telah dititipi seorang malaikat kecil di rahimnya, kini justru disambut dengan tragedi kecelakaan yang dialami oleh ayah jabang bayi tersebut. Berkali-kali mencoba menguatkan diri dan terus mengingat nama Tuhan. Indira yakin, ini merupakan satu dari sekian cobaannya sebelum menuju bahagia yang hakiki. Dengan harap-harap cemas, Indira menahan matanya agar tetap terjaga. Jangan tanyakan tentang kondisi tubuhnya. Diterjang badai prahara rumah tangganya bersama Regar, ngidam perdananya yang ternyata belum kesampaian dan ditambah lagi dengan insiden malam ini. Sungguh malang nasib Indira. "Mohon maaf, Bu. Saya sarankan anda beristir