47. Marco-Sama^

1769 Words

Ambrosio sedang di ruang kerjanya, duduk di kursi kerja dengan santai sambil memandangi gambar istrinya di ponsel. Keningnya bertaut ketika panggilan masuk dari Hiro menyela kesenangannya. Adapun ia tetap menjawab telepon itu. Cukup satu panggilan telepon itu untuk meluluh lantakkan dunia Ambrosio. Istrinya diculik! Ruangan kerjanya yang sebelumnya terasa lega, nyaman dan hangat, sekarang berubah gelap, dingin dan tidak terjamah. Seorang anak buah yang berdiri di depannya, merasa tidak sanggup menghadapi perubahan suasana yang drastis, tertunduk dan bertumpu dengan satu lutut di hadapan pria yang tadinya santai dan bahagia, sekarang bengis dan waspada. Matanya menyorot tajam dan lebih hitam daripada kegelapan. Ia berubah menjadi orang yang berbeda. Ia adalah Marco, Sang Dewa Perang. Ia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD