Bukan Anak Kandung?

1243 Words

Langkah kaki mereka terdengar jelas di lantai marmer mall yang mengkilap. Ibu, dengan tas tangan bermerek yang tergantung di bahunya dan tentunya memaksa Farah dulu membelikannya, berjalan di depan dengan langkah anggun. Di belakangnya, Yoga dan Anna mengikuti, wajah mereka penuh antusiasme. Sementara itu, Farah berjalan paling belakang, tampak lesu. Hatinya sudah gelisah sejak Ibu mengumumkan rencana hari ini untuk berbelanja. Ketika mereka tiba di sebuah butik mewah, Ibu segera mengarahkan Yoga dan Anna masuk. Interior toko itu penuh dengan baju-baju mahal yang berkilau di bawah lampu. "Yoga, Anna, ayo coba baju-baju ini," ujar Ibu sambil menunjuk rak yang penuh dengan pakaian mahal. "Pilih yang kamu suka, jangan pedulikan harganya." Farah diam di sudut, memperhatikan adik-adiknya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD