Berharap Ada Di Hati Om Maven

1209 Words

Ibu menatap makan malam yang tersaji di meja. Piring-piring kecil dengan lauk sederhana tampak berderet rapi, menandakan bahwa persiapan ini dilakukan dengan penuh kesungguhan. Namun, alih-alih berterima kasih, wajahnya berubah masam. Dia melirik Farah, yang duduk dengan tenang di kursinya, tak tergesa-gesa untuk bergerak mengambilkan makanan untuk sang ibu. "Ibu lapar," ucapnya dingin, disertai tatapan sinis yang menusuk. "Kamu itu, nggak lihat apa? Ambilin nasi sama lauk buat Ibu!" Farah terlonjak mendengar perintah itu. Dengan kepala tertunduk, dia mengangguk cepat. "Iya, Bu," jawabnya lirih sebelum berdiri dari kursinya dan beranjak menuju meja makan. Sementara itu, Rami dan Maven—pemilik rumah—mengamati pemandangan tersebut dengan ekspresi datar. Maven, sebagai tuan rumah, me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD