Liona duduk di kursi penumpang, menatap ke luar jendela mobil yang melaju dengan tenang. Di sampingnya, Wirya, mengemudikan mobil itu dengan ekspresi tenang, seperti biasa. Mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah orang tua Liona di luar kota. Perjalanan, meskipun hanya memakan waktu beberapa menit, menjadi kesempatan langka bagi mereka untuk menghabiskan waktu bersama, jauh dari rutinitas kantor yang padat. Sementara itu, di kantor mereka, Mila, asisten pribadi Wirya yang cantik dan cekatan, duduk di ruangannya sambil mengamati layar komputer. Tiba-tiba, dia melihat melalui jendela kaca ruang kerjanya, mobil milik Wirya keluar dari parkiran. Hatinya terasa berdebar. Dia tahu mobil itu milik Wirya dan ada seseorang yang duduk di sebelahnya. Mila mengernyitkan dahi. Wanita itu tampak a