“Aku sudah reservasi buat dinner malam minggu nanti,” ucap Bias mengingatkan dari walk in closet. “Fine dining. Jadi, kamu harus pake pakaian yang–” “Kita makan malam di restoran biasa ajalah,” putus Cinta sambil membaca pesan dari Altaf di ponselnya, “aku males kalau harus rapi-rapi. Enak pake jeans, kaos, sepatu, atau sandal. Selesai.” “Mau aku ingatkan isi kontraknya?” Cinta meletakkan ponselnya dengan kasar di meja rias. Ia beranjak cepat menghampiri Bias yang tengah memasang ikat pinggangnya. Cinta menghabiskan jarak, lalu menginjak keras kaki pria itu dengan sandal rumahnya. “Cin!” Bias mengaduh. Mundur menjauh dengan langkah pincang, “datang-datang nginjak orang! Gila kamu, ya?” “Dikit-dikit ngancam pake isi kontrak!” Cinta kembali menghabiskan jarak, tetapi Bias seolah sengaja

