15~BC

1267 Words

“Sayaaang.” Ciara bangkit dari sofa. Menghambur ke pelukan Bias yang baru memasuki apartemen milik pria itu. “Aku kangen.” “Sayang.” Bias mendesah. Mengurai pelukannya dengan sang kekasih. “Sudah kubilang, jangan ketemu dulu. Mama lagi ngawasin aku.” “Nggak akan ada yang tau, karena aku sudah di sini dari siang tadi. Nungguin kamu.” Ciara mengalungkan tangan dengan manja di lengan Bias. Membawa pria itu duduk di sofa. “Jadi, orang suruhan mamamu, pasti ngiranya kamu ke sini cuma mampir istirahat. Karena jarak kedatangan kita selisih berjam-jam.” Bias menghela dan bersandar di sofa. “Ada yang mau aku tanyakan masalah Cinta. Sejak kapan kalian menjadi … musuh?” “Aku nggak pernah anggap dia musuh,” ujar Ciara menyandarkan tubuh di d**a Bias. “Tapi, dia aja yang selalu cari masalah. Dia ng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD