“Sebenarnya ibu macam apa dia? Sudah dikabari anaknya sakit kok sama sekali enggak merespons!” Ayana tak kuasa menyudahi rasa kesalnya. Di lorong rumah sakit, Ayana melangkah bersama Langit yang menggendong Aksara. Aksara tak sampai dirawat inap. Tak ada luka berarti selain lebam akibat benturan ketika Aksara menggelinding. Namun, Ayana tetap berusaha menghubungi Titian–mama kandung Aksara. Ayana berharap, Titian akan menyisihkan waktu untuk Aksara yang memang sangat membutuhkan perhatian khusus dari mamanya. “Enggak diangkat loh Sayang!” ucap Ayana belum menyadari bahwa yang bersamanya justru kakak iparnya, kembaran suaminya. Baik Aksara maupun sang papa, jadi saling berkode mata. Kekhawatiran Ayana membuat mereka tersentuh. Ayana jauh lebih respect kepada mereka, ketimbang Titian–ma