Atlantis sengaja memelankan langkah ketika memergoki, Alessya sibuk dengan ponsel. Di ujung sofa panjang yang ada di ruang keluarga lantai bawah, Alessya meringkuk dan tampak sangat lesu.
Dari tampangnya, wajah Alessya terlihat sangat sendu khas ketika gadis itu sedang sedih.
“Ehm ....” Bahkan walau Atlantis yang sudah pantas dipanggil Pak Atlantis sengaja berdeham, Alessya tetap tidak terusik. Barulah setelah Pak Atlantis sengaja duduk di sebelah Alessya, anak gadisnya itu langsung terkesiap.
“P—Papa ...?”
“Kamu kenapa?” tanya Pak Atlantis yang sengaja berusaha melongok layar ponsel Alessya. Namun, Alessya justru menyembunyikannya.
“Mark apa kabar?” lanjut Pak Atlantis. Sementara Mark merupakan nama kekasih Alessya.
“A ... a—nu, Pa ....” Alessya kebingungan harus menjawab apa. Semen
