Bab 18

1116 Words

Di dapur, aroma ikan asin yang digoreng memenuhi udara, membuat Rehan dan Yoana berdiri di sudut dengan wajah bingung dan kening berkerut. “Ini apa?” tanya Rehan sambil menutup hidung dengan tangan. “Astaga, baunya seperti… sesuatu yang mati!” Laura tersenyum lebar sambil mengaduk penggorengan. “Ini ikan asin. Memangnya kalian tidak tahu ikan asin?” Yoana dan Rehan saling bertukar pandang. Raut wajah mereka menunjukkan rasa jijik sekaligus penasaran. Yoana bahkan melangkah mundur sedikit, seolah-olah aroma ikan asin itu bisa menyerangnya. “Oh my God, Laura,” kata Yoana dengan nada hampir berteriak. “Kami tidak pernah makan ikan asin. Apalagi sesuatu yang berbau seperti ini. Serius, Regan pernah makan ini?” Laura tertawa kecil, meletakkan spatula di atas piring sebelum menata

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD