Laura terbangun dengan perasaan tidak enak di perutnya. Ada sesuatu yang bergolak dalam tubuhnya, memaksanya bangkit dengan cepat dan berlari ke kamar mandi. Begitu tiba di wastafel, ia muntah, tetapi yang keluar hanya cairan putih bening. Tangannya mencengkeram wastafel, kepalanya terasa berdenyut hebat. Napasnya tersengal, tubuhnya terasa lemas. Di balik pintu kamar mandi, suara ranjang berdecit terdengar. Regan, suaminya, menggeliat dan membuka matanya yang masih berat oleh kantuk. Ia mengerjap beberapa kali sebelum menoleh ke arah pintu kamar mandi yang terbuka. Dari tempat tidurnya, ia bisa melihat Laura terduduk di ambang pintu dengan wajah pucat. Tatapan pria itu dingin dan penuh ketidakpedulian. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya dengan nada datar, tanpa sedikit pun kekhawat