Azkia berguling ke kiri, memeluk guling, lalu berguling lagi ke kanan. Dia gelisah di atas tempat tidur. Berjam-jam berusaha memejam, tetapi kecemasan memaksanya untuk tetap terjaga. Sepanjang malam Azkia terus memikirkan ucapan Erna. Mengingat siklus bulanannya yang sudah terlambat beberapa hari, Azkia semakin percaya bahwa dirinya mungkin saja hamil. Namun, bukan hanya itu yang membuat Azkia gundah. Fattan yang sampai tengah malam belum pulang pun menambah kegelisahannya. Pagi harinya, saat Azkia bangun, dia melihat Fattan sudah berpakaian rapi, mengenakan setelan jas kerja dan sepatu kulit cokelat. Tentu saja penampilan Fattan menciptakan tanda tanya besar di kepala Azkia. Suaminya itu tidak biasa mengenakan setelan kerja sebelum dia bangun. Pasalnya, Azkia yang selalu memilihkan setel

