Untuk sebagian besar pekerja, akhir pekan adalah hari libur yang paling dinantikan. Setelah lima hari bekerja keras, saatnya untuk beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga. Sayangnya, hal itu tidak berlaku untuk Fattan dan Azkia selama akhir pekan ini. Mereka berdua harus dihadapkan pada satu momen yang membuat diri mereka merasa canggung. Fattan mengecup punggung tangan Azkia sebelum mereka turun dari mobil. Sebelum memasuki mall elit yang dijadikan tempat pertemuan mereka dengan Jane dan anaknya, Fattan memastikan ketenangan Azkia dengan menatapnya lekat-lekat. “Are you okay?” “Ya.” Azkia mengangguk pelan. “Ayo kita lekas turun! Gil pasti sudah menunggumu,” imbuh Azkia sambil tersenyum menutupi perasaan tidak nyamannya. Fattan merasa tidak yakin dengan senyuman yang terkemban

