Ari tak heran ketika pagi-pagi ia sudah menemukan mobil Marvel di depan kantornya. Ia datang dengan ojek online karena ia tidak membawa motor atau mobil. "Wife, plis," kata Marvel yang berdiri di dekat lobi. "Ayo bicara." Ari mengangkat bahunya. "Aku sibuk." Marvel begitu terpukul. Dulu ia yang selalu menghindar dan mengatakan bahwa ia sibuk. Ia tak ingin bicara dengan Ari yang mencoba mengajaknya mengobrol. Kini, ia merasa Ari sedang membalasnya—dan ia memang pantas mendapatkan itu. "Bentar aja, aku bawain kamu kopi." Marvel mengulurkan es kopi kesukaan Ari. Ari mendengkus. Ia menerima gelas plastik kopi itu lalu menyesapnya. Ia memberinya kembali pada Marvel setelah menyedot setengah isinya. "Sana pergi, aku harus meeting." Marvel menggigit bibirnya. "Aku minta maaf. Aku beneran