"Aku tidak pantas Fathur. Aku tidak pantas jika harus bersanding dengan Aya. Aya bukan wanita biasa, Aya berbeda dengan yang lain dan Aya wanita hebat dan juga begitu terhormat." ucap Firman pelan bahkan terdengar lirih. "Kedua matamu tidak bisa membohongiku Kak Firman. Aku tahu, Kak Firman sudah lama menyukai Mbak Aya." ucap Fathur pelan. Tatapannya tetap mengarah ke depan tidak menengok ke arah Firman yang menatapnya sendu. "Aku sakit Fathur. Aku cacat, aku tidak sempurna." ucapannya semakin lirih. Kedua matanya pun sudah memerah dan basah. "Mbak Aya tidak pernah memilih teman Kak Firman." ucap Fathur pelan. "Sudah cukup aku menjadi temannya dan juga menjadi sahabatnya, tapi aku menginginkan hubungan yang lebih dari itu. Tapi itu tidak mungkin Fathur ... Hidupku hanya tinggal beberap