“Aku memiliki sesuatu. Aku harap dokter mau membantuku.” “Ada apa, Tuan?” “Tunggu sebentar.” Aku membalikkan tubuhku kembali memasuki yali. Lalu keluar dengan sebutir obat di tanganku dan memberikannya pada Dokter yang masih berdiri di ambang pintu menungguku. “Dokter, tolong periksa obat ini. Aku tidak tahu ini obat apa. Aku menemukan obat ini terjatuh dari tas Emira saat membantunya. Dan obat ini hanya ada satu butir tanpa bungkusan.” Dokter itu mengambil plastic kecil dari tasnya, lalu memasukan obat itu ke dalam plastic. “Baik Tuan. Saya akan memeriksanya.” “Baik, terima kasih. Beri tahu aku segera jika sudah mendapatkan hasilnya. Sampai jumpa.” Aku melambaikan tangan pada dokter yang telah memasuki mobil. Karena rumahku berada di kawasan yali yang j