“Emira, kamu sudah bangun?” terdengar suara Alexander yang baru memasuki kamar dengan sebuah nampan di tangannya. “Aliye membuatkan bubur untukmu, makanlah selagi panas!” “Alex…Apa Aliye ada di sini?” “Ya, semalam aku menyuruh Erol menjemput Aliye ke apartemenmu. Semalam kamu tak sadarkan diri karena demam tinggi. Aku juga tidak mungkin membiarkanmu tidur dengan baju yang lembab. Jadi aku meminta Aliye membawakan baju untukmu dan menggantinya.” Alexandre meletakan nampan yang ada di tangannya di atas meja, kemudian duduk di hadapanku. Alexandre mengulurkan tangannya menyentuh dahiku dan berkata, “Panasnya sudah turun. Apa kamu menginginkan sesuatu Emira?” “Tidak. Alex, terima kasih sudah merawatku.” Aku tersenyum pada Alexandre Wang. “Tidak usah