“Alexandre, kita akan kemana?” Alexandre Wang tidak menjawab pertanyaan yang aku ajukan padanya. Ia hanya memberikanku senyuman khasnya sebagai jawaban. Ia kembali menyalakan mobiln dan mengendarainya membelah jalanan kota Istanbul. Aku terus melihat keluar jendela mobil di sepanjang perjalanan. Semakin jauh jalanan yang ditempuh, aku semakin kenal dengan beberapa hal yang aku lihat. Aku kembali menoleh pada Alexandre Wang dan bertanya, “Alex, bukankah ini jalan ke Salacak?” “Ya, kita akan ke Salacak.” “Memangnya kita akan kemana saat sudah sampai di Salacak?” Aku bertanya dengan wajah penasaran. Alexandre Wang kembali tersenyum padaku dan menjawab, “Lihat saja nanti. Aku yakin kamu akan menyukainya.” Tidak lama kemudian ia menghentikan m