"Bagaimana meetingnya?" Tanya Joana pada Frans, pria itu masih duduk santai di sofa. "Sudah selesai, tidak ada masalah. Tadi aku bertemu Ronal, dia ke sini juga kan?" Tanya Frans pada istrinya. Joana melangkah mendekat ke arahnya. "Iya, dia dari sini." Jawab Joana jujur, seraya menghenyakkan tubuhnya di sebelahnya. "Dia pasti sangat merindukanmu." Seru Frans masih tetap memandang ke arah berkasnya. Wajah pria itu terlihat putus asa. Joana pikir Frans tahu yang sebenarnya terjadi, buru-buru Joana menciumi pakaiannya sendiri. Aroma Ronal ada pada tubuhnya. "Aku minta maaf, Frans. Aku tidak tahu harus bagaimana menghadapinya. Kalau kamu mengijinkan ku, bolehkah aku melukainya?" Tanyanya dengan wajah serius pada suaminya. Frans terdiam sejenak, pria itu tidak menjawab. Dia sendiri bi