Joana masuk ke dalam rumahnya. Dia melihat Roger sudah berdiri di ujung tangga lantai atas. "Pulang kencan kok murung?" Roger melangkah turun meniti tangga ke lantai bawah. Joana melangkah menuju lantai atas, gadis itu berhenti di sebelah ayah angkatnya itu. "Pa? Pria itu sepertinya tidak akan melepaskanku dengan mudah." Joana menundukkan kepalanya. Gadis itu melihat ujung kedua sepatunya. Roger tahu gadis itu timbang sekarang, dia sangat bingung karena ucapan Frans yang terus terngiang di dalam telinganya. "Menurut papa Frans tampan dan berdedikasi, sesuai kriteria jika disandingkan dengan putriku yang cantik." Roger menepuk bahu putrinya, pria itu tersenyum lembut mencoba menguatkan hatinya. "Tapi pa? Pria itu adalah putra dari keluarga Walke!" Ujarnya dengan wajah geram penuh rasa