"Dia sengaja mempermalukanku di hadapan para pengawal! Pria sialan!" Mengumpat kesal, lalu beralih duduk di kursi kemudi. Carnelia menyalakan mesin mobilnya, meninggalkan kediaman keluarga Walke. Sepanjang jalan dia mengingat ayah dan ibu Hervan, tatkala keluarga pria yang memikat hatinya itu bertandang ke rumahnya. Wajah kedua calon mertuanya tersebut sama sekali tidak terlihat marah atau tidak menyukainya. Padahal mereka mustahil tidak mengetahui sisi buruk keluarga besar Walke. "Apa yang dia gunakan untuk melunakkan hati kedua orangtuanya. Ini sangat aneh, tapi aku bahagia mereka tidak menentang hubungan kami. Aku bahagia tapi tak bisa mengabaikan pertanyaan dalam benakku. Semuanya terasa begitu cepat dan mendadak." Bergumam sepanjang jalan menuju perusahaan. Carnelia tiba di pe