Xiao Rou menatap takjub dengan apa yang dilakukan Lynn, wanita itu dengan cepat mengetahui pelaku yang meracuni minuman Kaisar dan para Pangeran. Meski begitu, mereka tidak bisa gegabah dan langsung menjatuhi hukuman, Lynn memiliki rencana untuk membalas siapa yang telah berencana meracuni orang Kekaisaran.
"Lynn, kau tidak apa-apa?" tanya Xiao Rou menatap khawatir ke arah Lynn.
"Tenang saja, semua akan baik-baik saja di tanganku," jawab Lynn penuh semangat.
Xiao Rou tersenyum lembut, hari ini mereka akan pergi ke Kaisaran Shang Zu, ditemani Lynn dan Jun Yi. Feng Yan juga meminta salah satu panglima miliknya untuk menjaga Lynn, karena ia tahu Jun Yi tidak akan mau menolong Lynn jika terjadi sesuatu.
"Jadi, siapa yang kau pilih untuk melindungimu, Lynn?" tanya Feng Yan.
"Hmm, Panglima Kekaisaran Xia Pi benar-benar tidak ada yang normal satu pun." Jawab Lynn sambil memperhatikan para panglima yang sudah berkumpul di hadapannya.
Feng Yan dan para Panglima menahan tawa dengan susah payah, Lynn seperti menilai mereka dari penampilannya saja. Mereka lupa jika Lynn sudah mengetahui siapa para Panglima itu sesungguhnya.
"Jangan melihat sampul jika kau belum tahu dalamnya, Lynn." Xiang Qing membuka suara.
Seperti biasa, pria itu selalu sukses membuat Lynn naik darah. Tetapi, bukan Lynn namanya jika tidak bisa membalas perkataan Xiang Qing.
"Aku tahu mereka luar dalam, apa perlu aku sebutkan?"
"Silakan."
" Xi Men, beberapa kali meratakan kerajaan di wilayah Kekaisaran Jin, Han, Yuan, Ming, dan Ming Selatan untuk kesenangannya. Sebutan untuk dirinya dari sang Kaisar adalah Bunga Kematian. Ahli dalam berpedang dan memiliki pedang yang dijuluki Pedang Iblis, yang konon berasal dari gunung terlarang. Kau datang bersama Zhi Yan ke Istana, aku tidak tahu tepatnya kapan jika dihitung dari hari ini.
"Yan Chao, Panglima Barat Kekaisaran Xia. Setia pada Kekaisaran dan menyukai penyiksaan. Memilih bertugas untuk menangkap dan menyiksa para pemberonak di bagian wilayah barat Kekaisaran Xia. Sebutan untuk dirinya dari sang Kaisar adalah, Bunga Lilith. Ahli dalam memakai cambuk dan dengan mudah dapat membelah lawan hanya dengan cambukannya saja. Berasal dari Kekaisaran Jin yang dahulu dirinya adalah seorang Jendral besar dan ternama di sana.
"Chen You, Jendral Besar Selatan Kekaisaan Xia. Setia pada kekaisaran dan menyukai latihan. Ahli memakai tombak dan berasal dari Kekaisaran Han. Chen You dulunya adalah seorang rakyat jelata yang hampir dibunuh oleh Xi Men. Melihat kemampuan Chen You yang sangat berguna, Xi Men akhirnya membawanya ke Kekaisaran Xia Pi.
"Shi Lin, salah satu Jendral Besar Bagian Utara Kekaisaran Xia. Setia pada kekaisaran dan merupakan mantan kekasih Kaisar Feng Yan. Ahli dalam memakai senjata apa pun.
"Quen Rong, Jendral besar Bagian Timur Kekaisaran Xia. Memiliki sifat buas dan lebih menyukai bertarung dengan tangan kosong. Quen Rong ditemukan oleh mantan Perdana menteri Zhi Yan di hutan belantara. Quen Rong yang saat itu berusia 10 tahun dan hidup di hutan membuatnya seperti binatang buas yang siap menyerang siapa saja. Dengan akhirnya Xi Men dapat menjinakkannya dalam sekali bicara.
"Terakhir Ao Chun, salah satu Jendral Ahli Perang Kekaisaran Xia. Setia pada kekaisaran dan menyukai permainan sadis. Ahli memakai pedang dan ia merupakan Pangeran terbuang Kekaisaran Tang. Dan merupakan kekasih ...," Lynn menghentikan ucapannya dan menatap Ao Chun yang mulai menegang.
"... sepertinya aku tidak bisa membahas hal pribadi itu di sini," lanjut Lynn sambil tersenyum ke arah Ao Chun.
Keenam Panglima itu terdiam dan mengamati Lynn dengan tatapan tajam, Xiao Rou menghembuskan napas pelan sambil menggenggam tangan Feng Yan. Feng Yan yang terkejut menoleh dan tersenyum ke arah sang Permaisuri.
"Lynn adalah Dewi, tentu saja ia mengetahui semuanya, bukan?" bisik Xiao Rou dan Feng Yan mengangguk.
"Baiklah, jadi siapa yang ingin kau pilih, Lynn?"
Lynn menepuk tangannya gembira, kali ini ia mendapatkan teman baru untuk berbincang. Lynn menoleh ke arah Ao Chun, ia ingin membicarakan sesuatu pada Ao Chun selagi Jun Yi bersama Xiao Rou.
"Aku ingin Ao Chun mengawalku." Pilih Lynn dan Feng Yan menatap tidak mengerti ke arah Lynn.
"Karena Ao Chun jauh lebih tua dariku, jadi aku yakin Ao Chun sudah mengerti harus berbuat apa."
"Bagaimana kau tahu Ao Chun lebih tua darimu? Jika di lihat kau bahkan terlihat lebih tua darinya," tanya Feng Yan pada Lynn.
"Seharusnya Ao Chun seusia Ibu Suri Xue Li," jawab Lynn sambil tertawa kecil menatap raut wajah Ao Chun yang benar-benar memucat.
"Jadi, apa kau mengetahui terkait dengan kematiannya?" tanya Xiao Rou penuh harap.
"Aku tahu, tetapi aku tidak bisa mengatakannya. Aku tidak ingin mengubah alur kisah ini terlalu jauh, aku datang ke dunia ini hanya untuk menolongmu dan membuatmu bahagia. Jadi, jangan ungkit masa lalu yang sudah terjadi."
Raut wajah Lynn kini menjadi serius, Xiao Rou tersenyum dan memakluminya, ada sesuatu yang dapat ia ketahui dan ada sesuatu yang tidak dapat ia ketahui di dunia ini. Setelah hari penetapan bersama siapa Lynn akan di kawal, mereka akhirnya berangkat.
Lynn lupa harus menghabiskan waktu berapa untuk mereka sampai ke Kaisaran Shang Zu, tetapi lama atau tidaknya ia pergi tidak akan mengubah apa yang akan dilakukan Jun Yi dan Xiao Rou pada malam hari.
Xiao Rou duduk dalam tenda saat menungu makan malam, tenda yang tidak begitu besar dan hanya untuk dirinya istirahat bersama Jun Yi. Sedangkan Lynn memilih jarak yang cukup jauh, agar tidak mengganggu aktivitas Jun Yi bersama Xiao Rou.
"Xiao Rou, kau baik-baik saja?"
Xiao Rou menoleh dan mendapati Jun Yi yang meletakan beberapa makanan untuk Xiao Rou, perjalanan kali ini akan lebih lama daripada biasanya. Karena Lynn selalu mengeluh lelah dengan wajah berbinar dan Xiao Rou pun menuruti Lynn untuk istirahat. Jun Yi yang menyadari itu langsung saja bertanya pada Lynn.
"Apa maksudmu melakukan itu?"
"Aku hanya membantumu agar kau dapat lebih lama berdua bersama Xiao Rou."
"Alasamu diterima!"
Dan di sinilah Jun Yi bersama Xiao Rou, jika dulu ia tidak bisa berlama-lama dengan Xiao Rou, maka sekarang ia dapat dengan sepuasnya bersama Xiao Rou dengan bantuan Lynn. Tetapi, bukan Jun Yi yang saat ini berada di hadapan Xiao Rou, melainkan Shen Long yang menyeringai menatap Istrinya.
"Xiao Rou, aku ingin memiliki anak darimu."
Xiao Rou meletakkan sumpit dan mangkuk miliknya, ia tersenyum ke arah Shen Long yang sedang menanggalkan pakaiannya. Wajah Xiao Rou memerah mendengar kata anak dari bibir Shen Long, tadinya ia pikir Shen Long tidak menyukai anak-anak. Karena itu ia tidak pernah membicarakannya pada Jun Yi ataupun Shen Long.
"A-apa benar kau ingin memiliki anak denganku?" tanya Xiao Rou sambil sedikit menunduk.
Shen Long mendekat, ia menyentuh dagu Xiao Rou sampai pandangan wanita itu kini menatap iris matanya.
"Apa aku boleh menghamilimu? Aku ingin memiliki anak sebagai tanda bahwa kita benar-benar memiliki hubungan dan sebagai tanda aku mencintaimu."
"Shen Long, apa kau yakin? Bagaimana jika anak kita adalah perempuan? Apa kau akan menyayanginya?"
"Aku tahu wajahku seperti tidak menyukai anak-anak, tetapi jika itu adalah anakku bersamamu ... aku akan sangat bersyukur dan menyayanginya."
"Benarkah? Kalau begitu, aku tidak akan menahannya," jawab Xiao Rou yang terlihat malu-malu.
Shen Long tersenyum meski ia terlihat bengis dari luar, Shen Long tetap saja mencintai Xiao Rou dan memperlakukan istrinya dengan lembut. Karen Shen Long tahu mendapatkan hati istrinya tidak dapat melalui kekerasan. Beruntung, Lynn berada dipihaknya dalam mengambil hati Xiao Rou.
"Sepertinya aku akan membuatmu kelelahan, wahai Istriku."
***