Begitu mendapat izin Erik langsung mengangkat tubuh Debora dan menghempaskannya ke atas kasur, suara deritan ranjang terdengar menggema samar di ruangan kedap suara itu. Jantung Erik berpacu gila, bahkan sepertinya ini bersama kali adrenalinnya sedahsyat ini. Debora yang telentang menatap Erik dengan d**a naik turun, keduanya bertatapan intens beberapa saat. "Benar boleh?" tanya Erik sekali lagi memastikan. "Justru kalau sekarang kamu mau mundur kamu bakal aku kasih pelajaran." Sontak saja ucapan Debora itu membuat Erik sedikit bisa mengurangi rasa tegangnya, pelan tapi pasti Erik mulai menunduk menatap satu titik incarannya, dan begitulah yang awalnya hanya kecupan bibir ringan berubah menjadi lumatan penuh nafsu. Debora memeluk leher Erik kuat, menekannya, meminta permainan lebih dal