Tabir Takdir yang tersingkap

1229 Words

Pagi yang sunyi di kediaman keluarga Alan Amary. Seluruh keluarga duduk kumpul untuk sarapan bersama, tapi tak ada perbincangan yang terucap. Alan hanya bisa meneruskan makan untuk menghabiskan sarapan paginya setelah ia mengejutkan semua orang yang ada di meja makan dengan ucapannya. Ia memiliki anak lain selain ketiga anak yang duduk bersamanya di meja yang sama. Pikiran Alan kembali menerawang kembali ke kemarin malam saat Ben datang sendirian memasuki kamar praktiknya. “Loh, nak Ben sendiri?” tanya Alan sambil mencari bayangan Nina dan berharap istri pasiennya itu turut serta. “Iya dok, saya tidak mengajak istri saya,” jawab Ben singkat. Alan mempersilahkan Ben duduk, lalu mereka saling tatap dan akhirnya Alan menyuruh perawatnya keluar ruangan dan jika ada pasien lainnya untu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD