29

1248 Words

Lalu, tanpa menunggu respons Naomi, dia berpaling. "Matteo, tolong bantu pilih aksesori untuk look berikutnya. Aku butuh second opinion." Matteo, yang baru kembali membawa air mineral, langsung mendekat. "Ini airmu," bisiknya, meletakkan botol di tangan Isabella sebelum mengikuti permintaannya. Naomi berdiri kaku, wajahnya merah padam. Sepanjang malam, Isabella sengaja membuat Matteo terus berada di sisinya. "Aku suka kalau kamu yang memegang moodboard-ku." "Bisakah kamu mengambilkanku sweater? Aku kedinginan." "Apa pendapatmu tentang warna ini?" Setiap permintaan dipenuhi dengan cepat, dengan tatapan penuh perhatian dari Matteo. Dan setiap kali, dari sudut matanya, Isabella melihat reaksi Naomi—gigi yang menggeretak, bahu yang menegang, tatapan yang semakin tajam. Tapi yang paling

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD