27

1238 Words

"—kau ingin lebih banyak tanda dariku?" Isabella menutup mata, mencoba melarikan diri dari bayangan mereka di cermin. Tapi cermin itu kejam. Ia memaksanya melihat: Tangannya yang mungil mencengkeram rambut Leonardo, jari-jarinya terjerat di antara helai hitam yang tebal, seperti akar yang mengikatnya dalam pusaran ini. Kakinya yang telanjang melingkari pinggang Leonardo, menariknya lebih dekat, lebih dalam—seolah tubuhnya lebih jujur daripada akalnya. Bibirnya yang terbuka dalam erangan tanpa suara, mengakui kekalahannya tanpa perlu mengucapkan sepatah kata pun. Dan yang paling mengerikan—dia tidak ingin berhenti. Leonardo mengecup tulang selangkanya, gigi taringnya menekan lembut di kulit yang sensitif. "Katakan," desisnya, "Katakan kau menginginkanku." Isabella menggigit bibirnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD