21

1057 Words

Isabella mengangguk, jari-jarinya yang halus merapikan lipstik nude di bibirnya. "Kau merenovasi seluruh tempat ini?" tanyanya, kagum yang terselip di balik nada datarnya. Leonardo tersenyum kecil, bahunya yang bidang sedikit mengangkat. "Hanya sedikit penyesuaian. Aku ingin semuanya sempurna untuk koleksimu." “Dan mereka…adalah orang-orang pilihan, aku minta orang-orangku mencarikan orang-orang yang memang kompeten dan memiliki skill menjahit dan memotong sesuai kelas kita.” tambah Leonardo menjelaskan. Isabella mengangguk, “Aku percaya” Di dalam, suara mesin tenun berteknologi tinggi berpadu dengan musik klasik yang mengalun lembut. Para pekerja sibuk di balik deretan mesin, tapi mata mereka terus mencuri pandang ke arah Isabella—sosok elegant dengan aura yang memancarkan kekuasaan.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD