"Aghr … tidaaakk!! Jangan mendekaatt!!" teriakan Vivi menggelegar membuat Citra dan Tama terkejut karena suaranya terdengar hingga ruang keluarga.
"Vivi!" ucap mereka bersamaan, bangkit dan berlari ke kamar. Pemandangan sangat menyedihkan, saat Vivi dipegang erat oleh Ela, sedangkan Nisa sepertinya sedang sibuk dengan tas berisi peralatan dokternya.
"Ada apa ini?" Tama bingung.
"Nisa, cari apa?" tanya Citra.
"Obat penenang, Cit. Obat penenang, cepat! Jangan sampai Vivi depresi lebih dari ini!" Citra berlari ke ruang tamu, mengambil tas kerjanya dan kembali ke kamar. Ia langsung mencari obat penenang untuk Vivi.
"Nis, ini!" Ia menyodorkan pada Nisa.
"Dosisnya?"
"Aman, ini biasa dipakai untuk anak." Nisa mengangguk. Ia langsung menyuntikkan obat penenang pada sahabatnya dengan air ma
