Part 32 Diam bukan berarti bodoh.

1609 Words

Ali dan Kirana tiba di rumah. Mereka berdua turun dari mobil. Suatu kebetulan ternyata Inggrit sudah menunggu Ali Fabian di dalam kediamannya, Inggrit membawa dua botol wine untuk Ali wanita itu menggenggamnya dalam bungkusan tas kecil di sisi tubuhnya. Mendengar suara mobil Ali, Inggrit merasa senang sekali. Di sisi lain Kirana dan Ali baru saja turun dari dalam mobil melihat mobil Inggrit di sana. Keduanya bertukar pandang satu sama lain sejenak. “Aku akan pergi, nikmatilah waktu kalian berdua.” Kirana memutar tubuhnya bersiap melangkah menuju ke arah jalan raya, Ali menatap langkah kaki Kirana yang masih gemetaran gara-gara ulahnya. Ali tidak bisa membiarkan wanita itu pergi darinya begitu saja. “Kamu mau ke mana? Lihat kakimu gemetar!” Ali mencekal lengannya dengan tatapan kesal.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD