20

1240 Words

Damai's POV Aku melajukan sepeda motorku dengan perasaan kalut, bingung, dan marah. Aku seperti baru saja ikut lomba matematika dan nggak menang. Rasanya campur-campur jadi kayak makanan yang nggak tahu rasanya apa. Aku kecewa, berat. Aku bertengkar dengan pacarku. Cewek oon itu cemburu buta dan marah-marah nggak jelas. Bikin onar, nggak minta maaf dan minta putus. Dia kira putus itu semudah ngitung tambahan? Aku memang suka sifat oonnya tapi hari ini mendadak nggak suka. Dia jadi makin oon dan nggak paham perasaanku. Dia mudah berpikir tuing-tuing ( mikir aku tettettet ). Padahal dari awal pacaran aku sudah bilang padanya. Kalau dia pacaran denganku, dia akan jadi yang pertama dan satu-satunya. Apa hal itu belum cukup? Jika cewek minta dimengerti, seharusnya dia tahu kalau cowok hany

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD