43

1980 Words

Damai's PoV Aku sama sekali nggak paham, alasan mengapa aku diputusin. Nana bilang, aku sudah keterlaluan sehingga dia merasa lelah, bahkan dicampakkan. Semua itu, hanya gara-gara, aku lupa ngasih kabar, kalau aku nganterin Kafi ke puskesmas. Padahal, wa itu sudah dikirim sebelum aku pergi, cuma, karena paket data kritis, baru terkirim keesokan harinya. Memang, aku sadar kalau sering kali memilih untuk membantu Kafi duluan dibanding Nana. Semua itu dilakukan, bukan karena aku naksir Kafi atau semacamnya. Itu murni demi pertemanan. Dari SMP, aku sudah saling mendukung sama Kafi. Satu impian, pengen masuk universitas dan fakultas yang sama. Keluarga kami juga cukup dekat, jadi wajar kalau saling membantu. "Kamu sadar nggak, sih? Kafi naksir kamu?"   Jika ditanya begitu, aku sama sekali

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD