27

1689 Words

Bel istirahat kedua berbunyi dan aku yang sudah kelaparan karena pas jam istirahat pertama nggak jajan, akhirnya ke kantin juga. Aku ke kantin bareng Erika, si Damai tadi pas jam istirahat pertama nolak kutraktir, mau belajar katanya. Daripada uang sakuku melayang, mending aku nggak usah jemput dia. Lagian tinggal 3 ribu doang, cuma bisa beli air mineral dan satu kacang lima ratusan.   Pas jalan ke kantin, aku ketemu dengan teman sekelasnya Damai. Udah suka ketemu sih, cuma nggak tahu namanya.   "Mai," sapanya dan aku hanya ngangguk aja.   Dia terus jalan, lurus, nggak belok-belok. Untungnya jalannya lurus sampai kantin, kalau ada tembok kan gawat. Nanti dia bisa kebentur tembok dan benjol.   "Siapa?" tanya Erika.   Aku hanya mengangkat bahuku.   "Nggak tahu," jawabku.   "Kok

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD