"Gibran!" Panggil Aiken yang berada jauh dibelakangnya. Gibran menengok sebentar ke belakang, dimana Aiken yang sedang berlari kearahnya. "Itu istri kamu?" tanya Aiken, ekspresi wajah Aiken menunjukan kalau dia merasa bersalah. "Iya." Jawab Gibran seadanya. "Terus, sekarang dia dimana?" tanya Aiken. Dengan menghiraukan ucapan Aiken, Gibran kembali berlari dan mencari keberadaan Selma. Namun tidak ada tanda-tanda Selma di sana. Ia bingung harus mencari Selma kemana. Menyesal, sudah pasti, karena ia telah lancang memeluk seorang perempuan yang bukan muhrimnya di depan istrinya sendiri. Gibran mengusap wajahnya cepat. Ia kesal terhadap dirinya sendiri, ia telah lalai menjaga Selma, dan sekarang ia menyesal. Namun, di sisi lain, ia pun tidak enak dengan Aiken. Aiken adalah anak dari