93

1007 Words

Langit mendung menggantung di luar jendela kamar rawat inap. Suasana tenang, hanya terdengar suara mesin infus dan detak pelan monitor kesehatan di sisi tempat tidur Meta. Tubuhnya terbaring lemah, namun wajahnya tampak jauh lebih tenang daripada hari -hari sebelumnya. Pintu kamar diketuk pelan sebelum akhirnya terbuka. "Selamat pagi, Meta," sapa Daniel sambil membawa tablet medis di tangan kirinya. Suaranya hangat dan dalam, seperti suara seseorang yang benar -benar peduli. Meta menoleh sedikit, meski tatapannya tetap kosong. Ia hanya bisa mengenali suara, bukan rupa. Tapi suara Daniel sudah mulai terasa akrab di telinganya. Ada ketenangan yang tidak ia temukan dari siapa pun selama ini — bahkan dari Dimas. "Selamat pagi, Dokter," jawab Meta pelan. Daniel tersenyum kecil. Ia duduk di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD