74

1015 Words

Pelan tapi pasti. Menyentuh dan mengusap paha mulus Meta membuat Dimas terangs4ang. Bohong kalau ia berkata tidak. Lelaki mana yang tidak suka melihat pemandangan indah itu. Di balik celananya ada yang bangun dan tegak tapi bukan keadilan. Sesuatu yang tegak dan membutuhkan pelampiasan walau sekedar usapan saja. Telapak tangannya terus menjalar ke atas tepat menggesek bagian apem tembem milik Meta yang hangat. "Mas!" ucap Meta tiba -tiba menekan tangan Dimas yang nakal. Dimas begitu kaget dan menarik tangannya. Ia menoleh ke arah Meta yang sudah melotot tajam ke arah Dimas. "Kamu ngapain sih?" tanya Meta melanjutkan. Kedua matanya yang tadi mengantuk menjadi sama sekali tida mengantuk, karena pergerakan halus Dimas yang membuat Meta merasakan sedikit nikmat. Aktivitas itu harus di he

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD