32

1123 Words

Di kamar sebelah, sama seperti Dimas yang rebahan sambil membayangkan Agnes. Agnes pun melakukan hal yang sama. Ia tidur terlentang di atas kasur empuk sambil membayangkan wajah Dimas yang super duper ganteng tanpa ada celah kejelekan. Agnes menggumam pelan dengan kedua mata yang terpejam. Masih sangat jelas teringat di otaknya, bagaimana bagusnya tubuh Dimas tadi. d**a bidang dan perutnya six pax seperti roti sobek yang sering ia makan setiap pagi. Rambutnya cepak dan wajahnya bersih. Satu lagi yang paling penting, ubi ungunya terlihat sangat besar, padahal masih dalam keadaan tertidur. Bisa di bayangkan bagaimana jika ubi ungu itu tiba -tiba saja terbangun dan menunjuk ke arah Agnes. Besarnya bisa dua kali lipat. Lalu bagaimana rasanya ya? Agnes mengingat terakhir kali ia berpacaran.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD