Entah siapa nama perempuan yang tinggal tepat di samping kos Dimas. Begitu cepat berlalu hanay saling sapa tanpa berkenalan dan perempuan itu sudah membuka pintu kamar lalu menghilang dari pandangannya karena sudah masuk ke dalam kamarnya sendiri. Kamar itu begitu tenang dan sangat tertutup sekali. Hanya terlihat sorot cahaya lampu dari atas angi -anginkamar dan di bawah pintu yang tidak begitu rapat. Dimas masih terdiam di depan pintu kamarnya sendiri dan berharap perempuan itu keluar lagi hanya sekedar untuk membuang sampah atau membuat air hangat di dapur bersama. Dengan begitu, ia akan mencoba berkenalan. Tapi, sudah beberapa menit menunggu, sama sekali tidak ada tanda -tanda kalau perempuan itu keluar. Jangan -jangan perempuan itu memilih tidur karena kelelahan bekerja.Biasanya pe