Tubuh Meta terengah -engah. Ia menutup gundukan tembem dengan telapak tangannya. Meta malu di tatap aneh oleh Dimas. Meta menunduk menghindari tatapan Dimas yang penuh harap. Ia tidak mau tergoda lagi. Barusan saja Meta tergiur dengan hasrat yang begitu membuncah. "Kenapa?" tanya Dimas pada Meta. "Cukup! Jangan sentuh aku, Dimas!" tegas Meta pada Dimas. "Kenapa, Sayang?" tanya Dimas penasaran. Dimas iingin menggapai tubuh Meta yang ada di depannya. "Jangan sentuh aku! Aku mohon!" tegas Meta dengan suara semakin nyaring. Meta segera bergegas menggeser tubuhnya dan turun dari ranjang lalu berlari menuju kamar mandi. Mungkin saja, tubuhnya sudah di lihat Dimas. Setidaknya bagian intinya masih terjaga. Kali ini, kamar mandi di tutup dan di kunci agar Dimas tidak bisa masuk ke dalam.