70

1013 Words

Sekar menghentikan kegilaanya pada Dimas. Ia terlalu terobsebsi pada Dimas. Sekar melepas pagutan yang penuh dengan nafu dan menatap wajah Dimas dengan lekat dan tajam. Dimas juga membalas tatapan itu dengan tenang tanpa ada kegugupan sama sekali. Ia biarkan ekar melaukan apa yang Sekar inginkan. Justru yang ingin Dimas ketahui. Bagaimana perasaannya dengan Sekar saat ini. "Kamu ga balas ciumanku, Dim?" tanay Sekar denagn tatapan nanar. Wajahnya terlihat sangat sedih sekali. "Untuk apa?" jawab Dimas ketus. "Hah? Apa kamu bilang? Untuk apa? Mengulang masa indah itu! Kamu tidak mau?" tanya Sekar lagi mulai kesal. "Enggak," jawab Dimas singkat. "Kamu jahat, Dim!" ucap Sekar kesal. Sekar tersenyum tipis. Ia tida mau lagi kehilangan Dimas seperti waktu yang lalu. Rasanya bodoh di cintai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD